Tidak diragukan lagi bahwa periklanan memegang peranan yang sangat
penting dalam menyebarkan informasi kepada pelanggan mengenai kegunaan ,
serta keunggulan dari suatu produk. fldan juga merupakan sarana yang paling
penting dalam meningkatkan penjualan.Penyampaian pesan secara realitistis,
ditunjang dengan pemilihan media yang tepat akan sangat menentukan berhasil
tidaknya pesan yang ingin disampaikan. Riset dilakukan untuk mengetahui
pengaruh iklan terhadap produk-produk optik, mobil dan accu mobil, serta
consumer goods.
Artikel pertama pada jurnal ini menganalisa bagaimana pengaruh suatu
iklan terhadap para konsumen pengguna produk optik. Suatu optik tidak terkenal
dengan menggunakan teknik promosi yang baik melalui periklanan ternyata
sanggup mengungguli optik terkenal tetapi tidak beriklan. Iklan menyebabkan
konsumen terbuai, sehingga diilustrasikan konsumen berimajinasi terhadap
kualitas produk tersebut dan tanpa sadar terjebak dalam penipuan diri sehingga
konsumen merasa puas membeli barang berkualitas rendah dengan harga yang
tinggi. Inilah yang dinamankan proses sweet lemon . Hal ini menunjukkan bahwa
iklan memegang peranan penting untuk meningkatkan penjualan. Sekalipun
demikian bilamana produk diiklankan tidak sesuai dengan kenyataan, maka yang
terjadi pelanggan akan menjauhi produk tersebut. Hal ini terungkap dari hasil
yang diperoleh pada riset di artikel kedua.
Artikel kedua pada jurnal ini menganalisa efek dari iklan dan kualitas
pengamatan serta ekspektasi tentang kualitas prod.uk baru. Semakin banyaknya
produk baru yang bermunculan di pasar mengakibatkan timbul persaingan untuk
meraih konsumen sebanyak mungkin antara produsen. Sedangkan tingkat
permintaan konsumen dipengaruhi oleh ekspektasi konsumen terhadap kualitas
barang tersebut.Artikel ini meneliti pengaruh antara perbedaan dari realita dan
iklan dari produk ban mobil dan accu. Melalui iklan perusahaan sebenarnya
berusaha membangun citra . Citra itu terbentuk dari persepsi konsumen. Ketika
citra mulai terbentuk , tetapi kenyataan yang ada tidak sesuai, pelanggan merasa
kecewa dan cenderung menjauhi produk tersebut.Dapat disimpulkan kualitas
pengiklanan dibawah harapan awal, dipertimbangkan lebih dipercaya daripada
kualitas pengiklanan yang lebih tinggi daripada harapan awal..
Artikel ketiga pada jurnal ini menganalisa bagaimana iklan televisi bekerja
serta mengevaluasi hubungan dari iklan televisi dengan meningkatnya penjualan.
Dengan menggunakan metoda simulasi mencoba menganalisa berbagai media
elektronik yang digunakan produsen consumer goods dalam usaha meningkatkan
penjualan. Suatu temuan cukup mengejutkan menunjukkan bahwa televisi tidak
banyak membantu dalam meningkatkan penjualan suatu produk. Hal ini
menunjukkan bahwa konsumen semakin rasional dalam menilai iklan yang
berlebihan melalui media masa.
Implikasi dari penelitian ini adalah perusahaan harus betul-betul selektif
memilih kata-kata yang digunakan untuk beriklan disamping menyesuaikan
kenyataan antara kualitas produk dan yang diiklankan.Melalui penelitian ini
konsumen diharapkan dapat lebih mengerti untuk memilih suatu barang.
Janganmemilih suatu barang karena terpengaruh oleh iklan itu sendiri, namun konsumen
memilih barang karena mutu dan kualitas dari barang tersebut sesuai dengan yang
diiklankan.
Pemilihan media yang tepat juga sangat menentukan suksesnya iklan suatu
produk. Dan perlunya diberikan penghargaan kepada para pengiklan yang
produknya sesuai dengan persepsi konsumen seperti apa yang diselenggarakan
oleh majalah SWA yaitu Costumer Satifaction Awards.Hal ini perlu
dikembangkan guna memberikan support kepada produsen untuk beriklan secara
fair sesuai dengan persepsi konsumen.
sumber : http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_3023_6.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar