Powered By Blogger

Kamis, 06 Juni 2013

Analisis dan pengendalian modal saham



Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali, berfokus pada akuisisi sumber daya modal melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik dan pembayaran kembali modal tersebut. Siklus ini juga mencakup pembayaran utang dan dividen.
Empat karakteristik siklus perolehan dan pelunasan kembali modal mempengaruhi secara siginifikan audit akun-akun berikut :
1.  Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi setiap transaksi seringkali jumlahnya sangat material. Misalnya, obligasi jarang diterbitkan oleh kebanyakan perusahaan, tetapi jumlah suatu penerbitan obligasi biasanya besar.
2.  Jika tidak dimasukkan satu transaksi tertentu, mungkin jumlahnya akan material. Misalnya, penghilangan atau salah dibukukan satu transaksi kewajiban tertentu mempunyai dampak yang material pada laporan keuangan.
3.  Terdapat hubungan hukum antara entitas usaha klien dan pemegang saham, obligasi atau dokumen-dokumen kepemilikan serupa.
4.  Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan kewajiban dan ekuitas. Dalam audit hutang berbunga, diharapkan sekaligus memverifikasi beban bunga terkait dan hutang bunga.





Adapun empat karakteristik atas siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali akan memengaruhi audit pada akun-akun berikut:
·         Jumlah transaksi yang memengaruhi saldo akun hanya sedikit, tetapi setiap transaksi biasanya sangat material
Misalnya, obligasi tidak sering diterbitkan perusahaan, tetapi penerbitan obligasi biasanya bernilai besar. Nilai yang besar itu membuat auditor sebagai bagian dari verifikasi akun neraca akan melakukan verifikasi pada setiap transaksi yang memengaruhi siklus dalam periode berjalan. Jadwal audit dalam kebanyakan akun siklus ini memasukkan saldo awal pada setiap akun dan setiap transaksi yang terjadi sepanjang tahun dan saldo akhir.

·         Tidak dimasukkannya atau salah saji suatu transaksi bisa sangat material
Hal ini akan mengakibatkan auditor memprioritaskan penekanan pada akun tersebut terutama pada tujuan audit yang terkait dengan kelengkapan dan akurasi.

·         Muncul hubungan legal antara entitas klien dengan pemegang saham, obligasi, atau pemilikan dokumen yang sejenis
Dalam audit transaksi dan jumlah dalam siklus ini, auditor harus hati-hati untuk memastikan apakah persyaratan legal yang memengaruhi laporan keuangan sudah dipenuhi dan disajikan dengan wajar serta diungkapkan dalam laporan atau belum.
·         Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan deviden dengan utang dan ekuitas
Dalam audit atas bunga berbunga, auditor harus secara berkesinambungan melakukan verifikasi beban bunga dan utang bunga terkait. Hal ini juga berlaku atas akun ekuitas pemilik, deviden yang diumumkan, dan utang deviden.

-          Akun di dalam Siklus Akuisisi Modal dan Pembayaran Kembali Modal
Akun-akun dalam siklus perolehan dan pelunasan kembali modal pada perusahaan tertentu tergantung pada jenis aktivitas bisnis perusahaan itu dan bagaimana pendanaannya. Seluruh perusahaan memiliki modal saham dan saldo laba, tetapi ada juga yang memiliki saham preferen, tambahan modal, dan saham tresuri. Berikut ini adalah siklus-siklus yang seringkali ditemukan :
·         Wesel bayar
·         Kontrak yang masih harus dibayar
·         Hutang hipotik
·         Hutang obligasi
·         Beban bunga
·         Bunga yang masih harus dibayar
·         Kas Bank
·         Modal saham- Saham biasa
·         Modal saham- Saham preferen
·         Kelebihan modal disetor atas nilai pari (par value)
·         Modal yang disumbangkan
·         Laba ditahan
·         Pencadangan laba ditahan
·         Saham tresuri
·         Dividen yang diumumkan
·         Deviden yang terhutang
·         Akun modal- perusahaan perseorangan
·         Akun modal- perusahaan persekutuan

Wesel Bayar
Wesel bayar adalah kewajiban hukum kepada kreditor, yang tidak dijamin atau dijamin dengan aktiva. Umumnya wesel diterbitkan untuk suatu periode antara satu bulan dan satu tahun, tetapi terdapat juga wesel jangka panjang yang lebih dari setahun. Tujuan audit wesel bayar adalah untuk menentukan apakah berikut ini benar:

-          Pengendalian internal atas wesel bayar memadai
-          Transaksi untuk pokok pinjaman dan bunga yang melibatkan wesel bayar diotorisasi dan dibukukan dengan semestinya sebagaimana didefinisikan menurut enam tujuan audit terkait transaksi
-          Kewajiban atas wesel bayar dan beban bunga terkait beserta hutang yang masih harus dibayar dinyatakan dengan semestinya sebagaimana didefinisikan menurut delapan dari Sembilan tujuan audit terkait saldo.

Pengendalian Internal
Terdapat empat pengendalian penting atas wesel bayar :
1. Otorisasi yang memadai atas penerbitan wesel baru
Tanggung jawab atas penerbitan wesel baru harus terletak pada dewan direksi atau manajemen puncak. Biasanya diperlukan dua tanda tangan pejabat tinggi perusahaan untuk setiap perjanjian pinjaman.
2. Pengendalian yang mencukupi atas pembayaran pokok pinjaman dan bunga.
Pembayaran bunga dan pokok pinjaman harus dikendalikan sebagai bagian dari siklus perolehan dan pembayaran. Pada saat wesel diterbitikan, bagian akuntansi harus menerima satu tembusan seperti pada penerimaan faktur dan laporan penerimaan.
3. Dokumen dan catatan-catatan yang memadai.
Hal ini meliputi penyelenggaraan buku tambahan dan pengawasan terhadap wesel-wesel kosong atau yang telah dibayar oleh petugas yang bertanggung jawab.
4. Verifikasi yang independen secara periodik.
Secara periodik, catatan-catatan wesel yang dibuat terperinci, harus direkonsiliasikan terhadap buku besar dan dibandingkan dengan catatan pemegang wesel, oleh karyawan yang tidak bertanggung jawab atas pencatatan kunci. Pada waktu yang sama, karyawan independen harus menghitung kembali beban bunga wesel untuk menguji keakuratan dan kecukupan pencatatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar