Powered By Blogger

Kamis, 25 November 2010

When i lost you

Patah hati?pasti ngga enak,mungkin bagi orang yang ngga terlalu peduli sama masalah cinta-cintaan sih ngga peduli. Tapi jujur gw pernah ngalaminnya,ngga enak banget hari-hari gw jadinya. Makan ngga enak,belajar ke ganggu,suka bengong haha handphone sepi,bla bla bla...
kalo bisa jauh-jauh deh itu kata patah hati hehehe lebay ngga sih posting tulisan kayak gini hehe :p tapi bener deh,berpengaruh banget kalo ini terjadi. Kalo bisa,kalo suka sama lawan jenis jangan terlalu berlebihan,nanti kalo kehilangan dia pasti sakiiiit :( yang wajar-wajar aja deh. Kalo udah resmi jadi pasangan suami-isteri baru harus sayang seumur hidup hehe
Kalo yang baca postingan gw dan sedang patah hati,jangan terlalu di pikirin yaaa (gw belum tentu bisa sih hehe sok banget) mending mikirin tugas dari dosen tuh udah numpuk hehe kalo ngga makan pasti lupa deh :D kalo ngga ngobrol bareng temen,adik atau mama pasti lupa nanti. Yang paling enak curhat sama Allah pasti hati tenang hehe karna Allah tau apa yang kita rasain.tanpa sedikit rahasia pun yang tidak Allah ketahui dari diri kita. Inget ya masih banyak cowok/cewek di dunia ini hehe nanti Allah pasti kasih kita jalan buat ketemu sama jodoh kita hehe semoga Allah selalu kasih kita yang terbaik yaaaaaa :)

Rabu, 24 November 2010

Tips Menghilangkan Pikiran Negatif

Hal yang paling mengganggu dan memberi dampak negatif dalam kehidupan kita sebenarnya berasal dari pandangan buruk terhadap diri anda sendiri. Kadang kita terlalu keras menghukum dan merendahkan diri kita sendiri atas kejadian-kejadian buruk yang menimpa diri kita atau pun orang lain.

Berikut ada beberapa Tips menghilangkan sifat negatif tersebut :

1.HIDUP DI SAAT INI.
Memikirkan masa lalu atau masa depan adalah hal yang sering membuat kita cemas. Jarang sekali kita panik karena kejadian masa sekarang. Jika Anda menemukan pikiran anda terkukung dalam apa yang telah terjadi atau apa yang belum terjadi, ingatlah bahwa hanya masa kini yang dapat kita kontrol.

2.KATAKAN HAL POSITIF PADA DIRI SENDIRI
Katakan pada diri Anda bahwa Anda kuat, Anda mampu. Ucapkan hal tersebut terus-menerus, kapanpun. Terutama, mulailah hari dengan mengatakan hal positif tentang diri sendiri dan hari itu, tidak peduli jika hari itu Anda harus mengambil keputusan sulit ataupun Anda tidak mempercayai apa yang telah Anda katakan pada diri sendiri.

3.PERCAYA PADA KEKUATAN PIKIRAN POSITIF
Jika Anda berpikir positif, hal-hal positif akan datang dan kesulitan-kesulitan akan terasa lebih ringan. Sebaliknya, jika Anda berpikiran negatif, hal-hal negatif akan menimpa Anda. Hal ini adalah hukum universal, seperti layaknya hukum gravitasi atau pertukaran energi. Tidak akan mudah untuk mengubah pola pikir Anda, namun usahanya sebanding dengan hasil yang bisa Anda petik.

4.JANGAN BERDIAM DIRI.
Telusuri apa yang membuat Anda berpikiran negatif, perbaiki, dan kembali maju. Jika hal tersebut tidak bisa diperbaiki lagi, berhenti mengeluh dan menyesal karena hal itu hanya akan menghabiskan waktu dan energi Anda, juga membuat Anda merasa tambah buruk. Terimalah apa yang telah terjadi, petik hikmah/pelajaran dari hal tersebut, dan kembali maju.

5.FOKUS PADA HAL-HAL POSITIF.
Ketika kita sedang sedang berpikiran negatif, seringkali kita lupa akan apa yang kita miliki dan lebih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Buatlah sebuah jurnal rasa syukur. Tidak masalah waktunya, tiap hari tulislah lima enam hal positif yang terjadi pada hari tersebut. Hal positif itu bisa berupa hal-hal besar ataupun sekadar hal-hal kecil seperti 'hari ini cerah' atau 'makan sore hari ini menakjubkan'. Selama Anda tetap konsisten melakukan kegiatan ini, hal ini mampu mengubah pemikiran negatif Anda menjadi suatu pemikiran positif. Dan ketika Anda mulai merasa berpikiran negatif, baca kembali jurnal tersebut.

6.BERGERAKLAH
Berolahraga melepaskan endorphin yang mampu membuat perasaaan Anda menjadi lebih baik. Apakah itu sekadar berjalan mengelelingi blok ataupun berlari sepuluh kilometer, aktifitas fisik akan membuat diri kita merasa lebih baik. Ketika Anda merasa down, aktifitas olahraga lima belas menit dapat membuat Anda merasa lebih baik.

7.HADAPI RASA TAKUTMU
Perasaan negatif muncul dari rasa takut, makin takut Anda akan hidup, makin banyak pikiran negatif dalam diri Anda. Jika Anda takut akan sesuatu, lakukan sesuatu itu. Rasa takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut menghentikan kita.

8.COBA HAL-HAL BARU
Mencoba hal-hal baru juga dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dengan mengatakan "ya" pada kehidupan Anda, membuka lebih banyak kesempatan untuk bertumbuh. Jauhi pikiran 'ya, tapi...'. Pengalaman baru, kecil atau besar, membuat hidup terasa lebih menyenangkan dan berguna.

9.UBAH CARA PANDANG
Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, cari cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang lebih positif. Dalam setiap tantangan terdapat keuntungan, dalam setiap keuntungan terdapat tantangan.

Sabtu, 20 November 2010

RADIASI HANDPHONE

Dewasa ini penggunaan HP meningkat pesat. Pada masyarakat modern, HP sudah menjadi sebuah kebutuhan primer. Padahal penggunaan HP itu sendiri ternyata menimbulkan radiasi yang cukup berbahaya bagi kesehatan. Pada HP terdapat transmitter yang mengubah suara menjadi gelombang sinusoidal kontinu yang kemudian dipancarkan keluar melalui antenna dan gelombang ini berfluktuasi melalui udara. Gelombang RF(radio frequency) inilah yang menimbulkan radiasi elektromagnetik.

Radiasi elektromagnetik terdiri dari gelombang elektrik dan energi magnetik dengan kecepatan cahaya. Semua energi elektromagnetik jatuh pada spectrum elektromagnetik, yang rangenya dari radiasi ELF(extremly low frequency) sampai sinar X dan sinar Gamma. Ketika orang menelpon, HPnya diletakkan dekat kepala. Pada posisi ini, peluang radiasi dari HP diserap oleh jaringan tubuh sangat besar. Yang sering diperdebatkan sekarang adalah seberapa besar radiasi tersebut berbahaya & apakah ada efek jangka panjang bagi kesehatan?

Beberapa institusi menyatakan bahwa radiasi dari penggunan HP tidak berbahaya. Dan memang radiasi HP tersebut, yang tergolong gelombang RF, tidak cukup berbahaya. Tapi bukan berarti kemungkinan adanya efek samping tidak ada. Radiasi RF pada level tinggi dapat merusak jaringan tubuh. Radiasi RF punya kemampuan untuk memanaskan jaringan tubuh seperti oven microwave memanaskan makanan. Dan radiasi tersebut dapat merusak jaringan tubuh, karena tubuh kita tidak diperlengkapi untuk mengantisipasi sejumlah panas berlebih akibat radiasi RF. Penelitian lain menunjukkan radiasi non-ionisasi (termasuk gelombang RF) menimbulkan efek jangka panjang.

Berikut beberapa penyakit dan kelainan yang berpotensi timbul karena radiasi HP :

■Kanker
■Tumor otak
■Alzheimer
■Parkinson
■Fatigue (terlalu capai)
■Sakit kepala
Penelitian yang berbeda menghasilkan hasil yang berbeda. Ada yang menyatakan radiasi HP lebih banyak menyebabkan kanker dan kelainan. Ada yang menyatakan bahwa radiasi HP tidak berhubungan dengan kanker. Terlepas dari mana yang benar atau salah tentu kita sebaiknya perlu untuk bersikap waspada dan mengantisipasi.

Berikut ada beberapa saran untuk mengurangi resiko efek radiasi HP :

■Menggunakan hand-free headset
■Menggunakan HP yang antennanya sejauh mungkin dari kita
■Jauhkan antenna selama pemakaian
■Kurangi menelpon menggunakan HP dalam gedung
■Mempergunakan HP di ruangan terbuka sesering mungkin
■Kurangi pemakaian untuk anak-anak
Jangan lagi kita meremehkan resiko dari radiasi HP ini karena akibatnya bisa fatal bagi organ tubuh kita. Jauhkanlah HP dari Anda sebisa mungkin ketika Anda tidak sedang memakainya.
Jangan terlalu sering meletakkan HP dekat dengan ginjal , jantung, dan dikantung celana Anda karena ini bisa merusak ginjal, jantung, dan sistem reproduksi Anda!

Jangan meletakkan HP dekat dengan Anda ketika tidur. Jauhkan juga barang-barang elektronik lainnya (radio, televisi, laptop) dari tempat Anda tidur karena radiasi dari barang-barang elektronik tersebut bisa membahayakan kesehatan Anda dalam jangka panjang. Radiasi yang ada mengganggu proses produksi hormone oleh tubuh kita pada saat kita tidur.

Selain itu, perusahaan-perusahaan besar yang memproduksi HP juga telah melakukan tes untuk mengukur radiasi setiap produk HP yang dihasilkan. Di Amerika terdapat suatu badan yang menilai apakah setiap produk HP yang ada layak untuk dipasarkan di masyarakat, dan yang layak dipasarkan adalah yang radiasinya dibawah level tertentu.

Selasa, 09 November 2010

Tips Mengubah Pola Hidup

JAKARTA, tribunkaltim.co.id - Tanah gembur kehidupan tidak selalu ditemui oleh setiap orang. Ada saja onak berduri yang memerlukan ketegaran dan keteguhan hati saat melakoni judul-judul sandiwara dunia ketika Anda disambangi suka duka.


Boleh jadi saatnya Anda mengubah pola hidup. Caranya?

Sulit berhenti merokok, tidak kuasa berkata "tidak" kepada keinginan menenggak alkohol, dan bersemangat melahap makanan minuman berkadar gula relatif tinggi, menjadi sederetan masalah yang berkaitan dengan pola hidup.

Apa yang kita konsumsi berkaitan dengan kesehatan fungsi memori manusia dan kebugaran tubuh.

Buku berjudul "Memory Boosters", tulisan Jo Iddon dan Huw Williams mengupas sejumlah tips mengubah pola hidup. Tempuhlah hidup secara realistis, rajin-rajinlah melakukan olah pikiran dan oleh tubuh, tidurlah secukupnya, perhatikan jenis dan pola makanan, kurangi minuman beralkohol, serta dayagunakanlah stres.

Ditulis bahwa aspek kesehatan mempengaruhi daya konsentrasi seseorang. Tubuh bugar memuat pikiran yang sehat dan menerbitkan konsentrasi yang oke. Jika Anda memahami inti yang menyelimuti masalah seputar pola hidup, maka relatif mudah mengambil langkah jalan keluarnya. Jagalah selalu pola hidup Anda.

Lakukanlah olah tubuh dan olah pikiran. Baik tubuh maupun pikiran beroperasi seperti layaknya sebuah mesin. Keteledoran dan kealpaan merawat tubuh-pikiran berbuntut gangguan pola hidup. Sehat mental, sehat fisik.

Terbukti bahwa berbagai jenis latihan mental membuat tubuh sehat dan membuahkan pikiran bugar. Latihan fisik dan mental dapat mengoptimalkan fungsi kekebalan tubuh dan menumbuhkan sel-sel otak.

Bagi mereka yang telah berusia tua, sejumlah tips dapat dilakukan, antara lain mengisi teka-teki silang, menyelesaikan "puzzles", main catur, main bridge, membaca buku atau majalah, dan bergabung secara aktif bersama kelompok diskusi. Aktivitas-aktivitas ini dapat mengusir rasa kesepian, stres dan depresi.

Untuk olah fisik, naiklah bis jika Anda menempuh perjalanan tidak terlampau jauh. Gunakan tangga ketimbang lift atau eskalator. Jika Anda bekerja di kantor, keluarlah dari ruang kantor dan berjalanlah ketika tiba makan siang. Hindari berlama-lama di ruang kerja.

Sejumlah temuan ilmiah membuktikan bahwa tidur menjadi faktor penting bagi kebugaran tubuh. Ironisnya, terlalu banyak tidur dapat berakibat kurang baik bagi tubuh. Karena itu, cari dan temukan keseimbangan jumlah waktu tidur. Gampang lelah, dan sulit berkonsentrasi disebabkan salah satunya oleh gangguan tidur.

Selain itu, kurang tidur juga mempengaruhi daya serap gula tubuh yang pada gilirannya mempengaruhi kebugaran pikiran. Milikilah pola tidur yang sehat dan berkesinambungan sesuai dengan siklus hidup masing-masing Anda.

Stres dapat muncul ketika seseorang berhadapan dengan kemacetan lalu lintas jala raya. Ungkapan populernya, "tua di jalan, mati pelan-pelan". Stres juga dapat disebabkan oleh terganggunya pola relasi perkawanana atau persahabatan, misalnya putus pacar atau kehilangan sahabat dekat.

Stres pada dasarnya reaksi alamiah dalam kehidupan, karena itu stres perlu diolah agar berbuah hal yang positif. Salah satunya, menjejak penyebab stres dengan melakukan hal-hal yang positif dalam kehidupan.

Ubahlah pola hidup Anda sekarang juga jika mendapati ada yang kurang beres dengan pola hidup selama ini. Jangan tunda. (antara)

Kolesterol Diam-diam Mengancam Nyawa

JAKARTA, KOMPAS.com — Tak pernah terlintas dalam benak Sheila, ia hanya dua tahun menikmati pernikahannya dengan Paul. Suaminya itu meninggal secara tiba-tiba. Kepada dirinya, Paul hanya pamit istirahat sebentar. Ternyata matanya terpejam untuk selamanya. Usianya baru 27 tahun. Jantung koroner, itulah kesimpulan dokter soal penyebab kematiannya.

Seperti pencuri di malam hari, kegemaran Paul menyantap makanan lezat berlemak dan makanan cepat saji alias junk food diam-diam mengancam nyawanya. Jenis makanan ini telah menyebabkan kadar kolesterol dalam tubuhnya meningkat tanpa dia sadari. Kadar kolesterol inilah yang memicu jantung koroner.

Selain makanan cepat saji, kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok memiliki andil besar dalam mendongkrak kadar kolesterol. Jika kadar kolesterol berlebihan dalam darah, penyakit mematikan mengintai, seperti jantung dan stroke.

Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol dan mengendap di darah, tepatnya di membran sel darah dan mengalir dalam sirkulasi darah. Para ahli di dunia kedokteran menilai, seseorang yang memiliki kadar kolesterol tinggi kemungkinan akan memiliki gangguan pada jaringan sirkulasi darahnya.

Kolesterol total terdiri dari beberapa zat, yakni trigliserida, low density lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL). Trigliserida merupakan salah satu bentuk lemak darah yang diserap oleh usus setelah mengalami hidrolisis. Hidrolisis adalah suatu proses kimia yang menggunakan H2O atau air sebagai pemecah suatu persenyawaan, termasuk inversi gula, lemak, ester, dan protein.

Normalnya, kadar trigliserida adalah 150 miligram-200 miligram per desiliter. "Kalau zat trigliserida di darah berlebihan dapat menyebabkan infeksi pada tukak lambung," kata Mulyadi Tedjapranata, Direktur Medizone Clinic.

Kolesterol jahat
Setelah proses hidrolisis, lemak Trigliserida yang tersisa menjadi LDL, yang biasa disebut kolesterol jahat. Soalnya, LDL adalah penyebab terjadinya sumbatan dalam jaringan sirkulasi darah.

Mulyadi bilang, LDL itu merupakan pembentuk plak-plak pada pembuluh nadi koroner yang dapat menghambat peredaran darah. "Jika kadar LDL tinggi, jantung akan sulit memompa darah," kata dia.

Dengan terhambatnya aliran darah, beberapa zat gizi yang terkandung di dalamnya sudah pasti tidak tersalurkan dan terserap dengan optimal oleh organ tubuh. Alhasil, beberapa risiko penyakit berbahaya pun bermunculan. "Makanya, orang dengan kadar LDL tinggi biasanya berisiko terkena penyakit jantung korener," kata Mulyadi.

Selain jantung koroner, penyakit lain yang kerap menghampiri orang ber-LDL tinggi adalah stroke dan kelumpuhan. "Ini pada kasus penyumbatan darah terjadi di otak seseorang," tambah Mulyadi.

Suhanto, Kepala Bidang Pelayanan Medis Rumah Sakit Mediros di Pulogadung, Jakarta Timur, menambahkan, orang dengan kadar kolesterol jahat tinggi akan berisiko besar mengalami gagal fungsi pada organ tubuh, seperti gagal ginjal. Kalau sudah begitu, penyakit lain yang biasa muncul pada penderita gangguan kolesterol adalah diabetes. Masalahnya, berapakah kadar kolesterol yang sesuai dalam tubuh kita?

Mulyadi menilai, untuk kadar HDL, sebaiknya kadarnya berada di atas 40 miligram per desiliter. Adapun batas maksimal HDL yang terkandung dalam darah 100 miligram per desiliter.

Kadar HDL perlu dijaga tetap tinggi karena membantu menyingkirkan LDL dari pembuluh darah sehingga jantung tak perlu bekerja ekstra memompa darah ke seluruh tubuh.

"Semakin tinggi HDL, semakin sehat. Plak-plak mudah disingkirkan," kata Mulyadi.

HDL disebut sebagai lemak yang baik karena dalam operasinya, zat tersebut membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein-A). HDL mempunyai kandungan lemak jenuh yang lebih sedikit daripada LDL.

Adapun protein utama yang membentuk LDL adalah Apo B (apolipoprotein-B). Kandungan lemak jenuh yang tinggi membuat LDL mengambang di dalam darah. Akibatnya, LDL dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah.

Karena itu, menurut Mulyadi, seseorang harus pandai menjaga kadar LDL dalam tubuhnya agar tidak melewati ambang batasan normal yang berlaku pada dunia kesehatan. Secara alami, tubuh manusia akan memproduksi sekitar 80 persen kolesterol dan sisanya sebesar 20 persen adalah kolesterol tambahan dari luar tubuh.

Suhanto mengatakan, orang yang memiliki tubuh tambun biasanya memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Namun, Anda yang berpostur tubuh kurus pun bisa jadi punya kadar kolesterol tinggi. "Ini semua tergantung dari pola makan dan pola hidup yang tidak sehat dari si penderita penyakit ini," terang Suhanto.

Menjalani pola hidup sehat adalah solusi untuk menekan risiko memiliki kadar kolesterol tinggi. "Jika tidak ingin dibunuh secara perlahan oleh kolesterol jahat, sebaiknya Anda mulai menghindari makanan berlemak dan menerapkan pola hidup sehat," saran Mulyadi. (Raymond Reynaldi)

Sumber :http://health.kompas.com/read/2010/11/09/09095298/Kolesterol.Diam.diam.Mengancam.Nyawa

Kendalikan Nafsu Makan dengan Warna

JAKARTA, KOMPAS.com — Warna memang sangat berpengaruh terhadap kondisi seseorang. Dan tahukah Anda kalau warna juga dapat dijadikan pengendali nafsu makan?

Keinginan untuk makan bisa saja dipengaruhi oleh warna yang ada di pandangan mata Anda. Warna-warna terang seperti kuning, merah, atau oranye dapat merangsang nafsu makan. Sebaliknya, warna hijau, biru, abu-abu, dan coklat cenderung membuat nafsu makan berkurang.

Anda dapat mengujinya. Silakan pergi ke ruang makan dengan taplak meja berwarna merah terang atau oranye cerah. Pasti ada kecenderungan Anda akan makan lebih banyak. Memang corak warna-warni dapat menggenjot nafsu makan.

Karena itu, untuk Anda yang sedang menjalani program diet dapat memilih warna-warna putih atau pastel tua untuk taplak atau lap di meja makan rumah Anda.

Perhatikan pula warna dan corak peralatan makan Anda. Sebaiknya hindari piring yang memiliki corak bunga atau corak lain yang lebih cerah agar makanan yang Anda tuang tidak terlalu berlebihan.

Supaya makanan juga porsinya minimal, coba gunakan piring kecil yang berwarna coklat tua, biru tua, abu-abu atau hitam. Dengan begitu, makanan seolah-olah tampak lebih penuh. Bagaimana, berniat mencoba? (tam)

Kenali Gejala Kanker Leher Rahim

Tahukah anda berapa jumlah penderita kanker leher rahim di dunia ? atau anda salah satunya ? saya berharap tidak. Lalu apakah gejala kanker leher rahim tersebut ?. Kanker leher rahim adalah tumbuhnya sel-sel tidak normal pada leher rahim ( begitulah sederhananya ).

KANKER leher rahim atau yang lebih dikenal dengan nama kanker serviks merupakan penyakit nomor satu yang membunuh kaum Hawa di Indonesia. Disusul kemudian kasus kanker payudara dan kanker paru. Salah satu penyebab hilangnya nyawa manusia dengan mudah itu karena informasi yang berkaitan dengan kanker serviks belum dapat menjangkau seluruh masyarakat, terutama wanita. Padahal, semua wanita berisiko terkena kanker yang menyerang organ utama mereka.

Menyadari pentingnya pengetahuan mengenai penyakit ini, maka sudah seharusnya kaum wanita meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan kanker serviks.

Gejala kanker leher rahim :

1. Pada tingkat dini, kanker leher rahim seringkali tidak menunjukan gejala atau tanda yang khas. Sehingga sukar dikenali dengan cara biasa. Lacak sendiri gangguan kesehatan anda disini.
2. Keputihan, pendarahan sesudah senggama di curigai sebagai gejalanya. Walaupun tidak selalu, hal tersebut juga merupakan gejala pada polip leher rahim atau radang leher rahim.
3. Gejala kanker leher rahim pada tingkat lanjut seringkali menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
1. Haid tidak normal
2. Pendarahan tidak pada masa haid
3. Pendarahan pada masa monopouse
4. Keputihan atau keluar cairan encer putih kekunigan terkadang bercampur darah

Dan berikut faktor resikonya :

1. Melakukan hubungan sex di usia muda < 20 tahun.
2. Berganti-ganti pasangan sex.
3. Melakukan hubungan sex dengan pria yang sering berganti-ganti pasangan.
4. Merokok atau terpaparnya asap rokok ( perokok pasif ).
5. Kurang menjaga kebersihan kelamin.


Sumber: http://www.sobatsehat.com/info-sehat/kenali-gejala-gejala-kanker-leher-rahim/

Komentar saya tentang tingkat Inflasi di Indonesia

Indonesia adalah negara terbesar di Asia tenggara. Tentu saja penduduknya yang banyak mencapai 234,2 juta jiwa namun dengan tingkat kesejahteraan yang rendah dibanding dengan negara tetangga indonesia yaitu singapore,malaysia,brunei darussalam.Dalam hal ini dibutuhkan manajemen yang baik di sistem perekonomian yang untuk mengurangi angka kemiskinan. Namun menurut informasi yang ada,semenjak tahun 2009 hingga 2010 Indonesia mengalami perekonomian yang stabil jika dibandingkan dengan negara-negara di dunia.
Perekonomian Indonesia memang sedang naik daun. Ketika dunia dilanda krisis, perekonomian Indonesia masih dapat tumbuh positif, bahkan hingga 4,5 persen pada 2009.Dan tingkat pendapatan per kapita pun naik. Ini adalah prestasi yang bagus. Namun jika ingin mempertahankan kestabilitasan perekonomian ini,dibutuhkan manajemen yang baik di sistem perekonomian yang baik untuk mengurangi angka kemiskinan.Rencananya ke depan, Bank Indonesia akan memperkuat manajemen likuiditas dan efektifitas kebijakan moneter melalui penerapan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial dalam ranga pengelolaan aliran masuk modal asing, stabiliasi nilai tukar Rupiah, dan memastikan pengendalian inflasi sesuai sasaran yang ditetapkan yaitu 5% ± 1% pada tahun 2010 dan 2011 serta 4,5% +1% di 2012. Semoga saja Indonesia bisa tetap menstabilkan perekonomian dan juga dapat mengurangi angka kemiskinan.

Inflasi Sokong Rupiah Menguat ke Rp8.921/USD

JAKARTA - Positifnya inflasi tampak disambut optimis pelaku pasar. Alhasil, nilai tukar rupiah pun kembali menguat.

Rupiah, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada akhir perdagangan Senin (1/11/2010) menguat ke Rp8.921 per USD, jika dibandingkan dengan posisinya akhir pekan lalu yang ada di Rp8.928 per USD.

Sementara menurut yahoofinance, rupiah ada di posisi Rp8.922 per USD, dimana kisaran perdagangan harian ada di Rp8.912,5-Rp8.940 per USD.

"Kendati harga minyak WTI ditutup turun ke USD81,43 per barel, tetapi sentimen dalam negeri terkait dengan angka inflasi yang akan diumumkan BPS hari ini akan membuat kecenderungan positif tipis pada pasar Jakarta hari ini, termasuk untuk rupiah," jelas analis Samuel Sekuritas Indonesia Lana Lana Soelistianingsih dalam risetnya di Jakarta, Senin (1/11/2010).

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi untuk bulan Oktober 2010 hanya sebesar 0,06 persen. Jauh lebih rendah dari pada Oktober tahun 2009 yang sebesar 0,19 persen.

Sementara inflasi year to date (ytd) per Oktober 2010 sebesar 5,36 persen. Sementara inflasi kalender (year to date) secara year on year sebesar 5,67 persen. Sementara untuk inflasi inti (core inflation) Oktober 2010 ini tercatat 0,36 persen, dan inflasi inti year on year sebesar 4,19 persen.(wdi)

Sumber: OKEZONE.COM

Memahami Statistik Ekonomi: Pendapatan per Kapita 2010

Perekonomian Indonesia memang sedang naik daun. Ketika dunia dilanda krisis, perekonomian Indonesia masih dapat tumbuh positif, bahkan hingga 4,5 persen pada 2009.

Padahal, tahun itu banyak negara mengalami kemerosotan dalam perekonomian. Di Indonesia, jumlah penduduk yang besar tidak lagi dilihat sebagai ”hantu” perekonomian, tetapi sebagai pasar yang besar dan menarik.

Orang asing berdatangan ke Indonesia untuk menanam modal dan menjual barang dan jasa ke Indonesia. Lebih menggembirakan lagi, tahun ini pendapatan per kapita orang Indonesia diperkirakan mencapai USD3.000. Seorang teman mengatakan,pencapaian angka ini sangat penting. Dia mengatakan, Presiden China pernah menargetkan pencapaian pendapatan per kapita sebesar USD3.000 pada 2020.

China ternyata telah mencapainya pada 2008-2009. Teman ini juga mengatakan, perekonomian Korea Selatan tumbuh dengan amat cepat, 11 persen per tahun setelah mencapai pendapatan per kapita sebesar USD3.000. Dengan kata lain, Indonesia akan segera memasuki era pertumbuhan ekonomi yang makin cepat.

Teman ini tampaknya lupa bahwa Pemerintah Indonesia ingin mencapai pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan. Artinya pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu penting. Harus dilihat apa yang menyebabkan pertumbuhan tersebut.

Apakah pertumbuhan yang tinggi itu disertai berbagai hal negatif seperti perusakan lingkungan, penurunan kesehatan penduduk, polusi udara, dan kemacetan di jalan raya yang menurunkan produktivitas penduduk?

Selain pertanyaan konseptual berkaitan dengan tujuan pembangunan ekonomi, dia juga lupa bagaimana pendapatan per kapita tersebut dihitung. Dia menggunakan konsep yang disebut dengan ”pendapatan nominal”, dan bukan ”pendapatan nyata”.

Pendapatan nyata memperlihatkan perubahan dalam daya beli,sedangkan pendapatan nominal mencakup perubahan daya beli dan perubahan harga. Sebuah contoh: setelah lima tahun bekerja, gaji Amin meningkat dari Rp5 juta menjadi Rp6 juta.

Amin tampak senang kenaikan Rp1 juta ini, tapi sesungguhnya daya belinya menurun. Dengan asumsi inflasi hanya lima persen per tahun, gaji Amin seharusnya naik menjadi kira-kira Rp6,5 juta agar daya belinya tidak berubah.

Kenaikan gaji Rp1 juta itu sesungguhnya tidak mencukupi untuk mengimbangi kenaikan harga. Amin mengalami peningkatan pendapatan nominal, tetapi pendapatan nyata dia yakni daya beli telah menurun.

Kalau inflasi lebih tinggi dari lima persen per tahun, daya beli Amin akan turun lebih banyak. Di Indonesia, inflasi lima persen sudah dianggap rendah. Maka, tiap tahun pendapatan Amin harus naik lebih tinggi dari lima persen agar daya belinya meningkat.

Bagaimana dengan pendapatan per kapita USD3.000? Teman tadi memperlihatkan betapa hebatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 2004-2010. Pendapatan per kapita naik secara cemerlang dari USD1.196 pada 2004 menjadi USD3.000 pada 2010.

Pendapatan per kapita naik menjadi hampir tiga kali lipat selama enam tahun! Angka pertumbuhan pendapatan per kapita mencapai 15,3 persen per tahun selama periode enam tahun ini. Luar biasa!

Namun, perlu diingat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak 1998 tak pernah lebih tinggi daripada 6,5 persen per tahun. Lalu, dari mana datang angka 15,3 persen itu? Kesan cemerlang tadi diperoleh dengan menggunakan konsep pendapatan nominal untuk membandingkan pendapatan per kapita.

Dengan kata lain, perbandingan pendapatan per kapita selama 2004-2010 itu belum tentu mencerminkan perubahan dalam daya beli masyarakat. Sebagian dari perubahan pendapatan selama enam tahun itu karena kenaikan harga.

Mari kita lihat data Badan Pusat Statistik (BPS). Karena data 2010 belum selesai, saya hanya memakai data 2009 untuk menghindar data proyeksi. Bila menggunakan pendapatan nominal, pendapatan per kapita di Indonesia naik menjadi USD2.696 pada 2009, lebih dari dua kali lipat USD1.179 pada 2004.

Data dengan pendapatan nominal dari BPS ini pun memberikan kesan yang luar biasa pada peningkatan pendapatan per kapita Indonesia. Namun, BPS juga memberikan data pendapatan nasional nyata yang memungkinkan kita melihat perubahan daya beli.

BPS menggunakan tingkat harga pada 2000 untuk membandingkan daya beli di 2004 dan 2009. Diukur dengan tingkat harga 2000, pendapatan per kapita Indonesia sebesar USD851 pada 2004 yang kemudian naik hanya menjadi USD1.045 pada 2009.

Kenaikan yang hanya 22 persen selama lima tahun jauh lebih kecil dari yang diperlihatkan dengan statistik pendapatan nominal. Artinya kenaikan yang luar biasa dari pendapatan per kapita yang diperlihatkan teman tersebut sebagian besar karena kenaikan harga yang cepat.

Dengan kata lain, pendapatan per kapita naik dengan cepat, tetapi disertai kenaikan biaya hidup yang cepat pula. Memang perhitungan dengan menggunakan konsep pendapatan nominal dapat memberi gambaran yang salah karena mencakup perubahan harga dan tidak mencerminkan peningkatan daya beli masyarakat.

Kalau kita menggunakan konsep pendapatan nominal, kita dapat dengan ”mudah” menggandakan pendapatan per kapita kita menjadi USD6.000 pada 2014. Caranya? Pendapatan per kapita harus tumbuh 17,5 persen per tahun selama 2010-2014. Asumsikan pertumbuhan penduduk 1,3 persen per tahun. Maka, pertumbuhan pendapatan secara nominal harus tumbuh kira-kira 19 persen per tahun.

Kalau selama empat tahun ke depan pendapatan tumbuh rata-rata tujuh persen per tahun, inflasi harus mencapai rata-rata minimal 12 persen. Untuk menggandakan pendapatan per kapita pada 2014, kita harus bersiap menghadapi inflasi yang luar biasa yakni 12 persen per tahun.

Artinya, tiap tahun hingga 2014 harga akan naik 12 persen. Kalau pertumbuhan ekonomi lebih rendah dari tujuh persen, inflasi harus lebih tinggi lagi.

Maukah kita menggandakan pendapatan nasional per kapita kita dengan peningkatan biaya hidup yang cepat? Tentu saja tidak. Ini hanya contoh dramatis dari kelemahan menggunakan konsep pendapatan nominal untuk memperlihatkan kemajuan perekonomian Indonesia.

Kita dapat memiliki pendapatan per kapita yang tinggi, tetapi pendapatan yang tinggi ini dapat pula disertai biaya hidup yang makin tinggi. Selama 2004-2009, daya beli masyarakat memang mengalami kemajuan, tetapi tidak sedramatis yang diperlihatkan dengan statistik pendapatan nominal. Semoga kita lebih arif dalam membaca statistik ekonomi.(*)

Sumber: OKEZONE.COM

Tinjauan Kebijakan Moneter - November 2010

I. STATEMENT KEBIJAKAN MONETER

Pemulihan ekonomi global masih berlangsung meskipun diliputi ketidakpastian. Pemulihan ekonomi global berlangsung tidak seimbang dengan negara-negara maju mengalami pertumbuhan yang melambat, sementara negara-negara emerging markets mengalami pertumbuhan moderat. Perlambatan di negara maju juga diliputi oleh ketidakpastian yang cukup tinggi seiring dengan melemahnya kinerja sektor industri dan rendahnya konsumsi yang masih terbebani tingginya angka pengangguran. Selain itu, penguatan Yen dan Euro terhadap dolar AS juga berdampak pada kinerja ekspor Jepang dan Eropa. Melambatnya pertumbuhan di negara maju ini berimbas kepada pertumbuhan ekonomi negara berkembang khususnya export dependent countries. Untuk mengatasi hal tersebut, kebijakan moneter di negara maju masih cenderung mempertahankan kebijakan akomodatif, sementara emerging markets melanjutkan normalisasi kebijakan. Di pasar keuangan global, ditandai kenaikan indeks di pasar saham yang antara lain didorong oleh sinyal stimulus moneter tahap kedua dari negara-negara maju. Kondisi ini menjadi salah satu faktor yang mendorong (push factors) masih derasnya aliran masuk modal asing ke emerging economies, termasuk Indonesia. Selain itu, faktor kuatnya fundamental ekonomi dan tingginya imbal hasil serta membaiknya persepsi risiko di emerging economies juga menjadi daya tarik (pull factors).

Kinerja ekonomi domestik menunjukkan akselerasi pertumbuhan ekonomi yang masih terus berlanjut didorong oleh konsumsi dan perbaikan investasi. Evaluasi terhadap kinerja dan prospek perekonomian secara umum menunjukkan perbaikan. Kuatnya konsumsi dalam negeri didukung oleh berbagai faktor antara lain daya beli yang membaik, dukungan pembiayaan yang meningkat, serta kepercayaan konsumen dan dunia usaha yang membaik. Sementara itu, perbaikan investasi terus berlanjut sejalan dengan implementasi berbagai kebijakan yang mendukung kegiatan investasi, perbaikan persepsi pasar terhadap perekonomian, dan peningkatan pembiayaan serta penurunan harga impor barang modal. Sementara itu, ekspor tetap tumbuh tinggi meskipun sedikit melambat dibandingkan periode sebelumnya didukung oleh masih kuatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara yang menjadi mitra dagang dan besarnya kontribusi komoditas sumber daya alam. Selain itu, harga komoditas yang cenderung meningkat juga turut mendukung peningkatan ekspor.

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) diperkirakan masih mencatat surplus. Hal itu terutama didukung oleh kinerja transaksi modal dan finansial (TMF) terkait dengan masih derasnya aliran modal masuk berbagai instrumen keuangan seperti SUN dan SBI. Sementara dari sisi transaksi berjalan, ekspor masih tetap tinggi meskipun lebih rendah dari bulan sebelumnya dan diikuti impor yang menunjukkan pertumbuhan yang relatif tinggi. Peningkatan impor tersebut merupakan respons dari meningkatnya kegiatan ekonomi domestik dan masih tingginya ekspor. Dengan berbagai perkembangan tersebut, cadangan devisa pada akhir Oktober 2010 mencapai 91,8 miliar dolar AS atau setara dengan 6,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.

Selama Oktober 2010, nilai tukar rupiah bergerak dengan kecenderungan menguat ditopang sentimen positif global terhadap perekonomian Indonesia dan fundamental domestik yang terjaga. Pada periode laporan, rata-rata nilai tukar rupiah tercatat sebesar Rp8.929 per dolar AS, atau menguat 0,6% (mtm). Pada akhir Oktober 2010, rupiah ditutup pada level Rp8.938 per dolar AS atau melemah 0,15% (point to point) dibandingkan dengan akhir September 2010. Penguatan nilai tukar rupiah tersebut dibarengi volatilitas yang menurun. Selama Oktober 2010 volatilitas pergerakan rupiah rata-rata mencapai 0,1%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,2%.

Perkembangan inflasi IHK pada Oktober 2010 diwarnai oleh melemahnya tekanan dari sisi volatile food dan administered prices, sementara tekanan dari kelompok inti mengalami peningkatan. Volatile food mengalami deflasi pada Oktober 2010 antara lain disebabkan terkoreksinya harga komoditas bahan pangan dan berbagai tarif angkutan pasca Hari Raya Idul Fitri. Kelompok administered prices memberikan sumbangan inflasi yang minimal sejalan dengan minimnya penyesuaian harga yang dilakukan oleh pemerintah. Sementara itu, tekanan inflasi dari kelompok inti terutama berasal dari peningkatan harga komoditas internasional, khususnya harga emas dan gula. Dengan berbagai perkembangan tersebut, inflasi IHK pada Oktober 2010 tercatat sebesar 0,06% (mtm) atau 5,67% (yoy). Bank Indonesia memandang masih terdapat potensi risiko peningkatan tekanan inflasi ke depan yang antara lain bersumber dari kecenderungan berlanjutnya peningkatan harga komoditas di pasar internasional, berlanjutnya anomali cuaca yang berpotensi mengganggu produksi dan distribusi komoditas pokok, serta peningkatan permintaan di akhir tahun.

Kinerja pasar keuangan domestik terus membaik, tercermin dari peningkatan IHSG yang mencapai level tertinggi sepanjang sejarah dan yield SUN yang menurun untuk semua tenor. Kinerja pasar keuangan yang membaik terutama dipengaruhi oleh besarnya arus masuk modal asing. Dari sisi transmisi kebijakan moneter, suku bunga perbankan masih terus mengalami penurunan. Suku bunga perbankan, baik simpanan maupun kredit masih terus turun, meski melambat dan dengan spread yang semakin kecil. Dari jalur kredit, pertumbuhan kredit menunjukkan tren yang meningkat, terutama didorong oleh kredit konsumsi meskipun kontribusi kredit investasi dan KMK juga menunjukkan peningkatan. Dari sisi likuiditas, kondisi likuiditas perekonomian cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas perekonomian. Likuiditas perbankan masih cukup tinggi sehingga tidak ada kendala dalam pemenuhan GWM 8%.

Stabilitas sistem keuangan masih terjaga dan didukung oleh kondisi sektor perbankan yang tetap kuat dalam menghadapi berbagai risiko, serta membaiknya fungsi intermediasi perbankan. Hal itu antara lain ditunjukkan oleh tingginya rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) perbankan yang saat ini mencapai 16,4% dan terjaganya rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) gross di bawah 5,0%. Peningkatan fungsi intermediasi perbankan tercermin pada angka pertumbuhan kredit yang meningkat mencapai 21,9% (yoy) pada akhir Oktober 2010. Perkembangan pertumbuhan kredit perbankan tersebut masih sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) dimana pertumbuhan kredit diperkirakan dapat mencapai kisaran 22%-24%. Sementara itu pertumbuhan kredit (ytd) untuk seluruh sektor sudah positif.

Bank Indonesia meyakini prospek perekonomian ke depan semakin membaik yang ditandai oleh laju pertumbuhan PDB yang meningkat, prospek inflasi yang terjaga pada kisaran sasaran yang ditetapkan, dan stabilitas sistem keuangan yang tetap terkendali.

Berdasarkan evaluasi terhadap kinerja dan prospek perekonomian yang secara umum menunjukkan perbaikan tersebut, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 4 November 2010 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada tingkat 6,50%. Namun demikian, Bank Indonesia tetap mencermati potensi meningkatnya tekanan inflasi ke depan. Dewan Gubernur memandang level BI Rate saat ini masih konsisten dengan pencapaian sasaran inflasi dan tetap kondusif untuk menjaga stabilitas keuangan serta mendorong intermediasi perbankan yang diperlukan bagi sisi suplai untuk dapat merespons akselerasi di sisi permintaan secara memadai. Di tengah masih derasnya arus modal asing yang masuk dan kondisi ekses likuiditas yang masih cukup besar. Dewan Gubernur menegaskan bahwa pengelolaan likuiditas perekonomian merupakan hal yang lebih penting. Implementasi kebijakan menaikkan rasio giro wajib minimum (GWM) Primer per 1 November 2010 telah berjalan dengan baik tanpa menimbulkan gejolak pada likuiditas perbankan. Ke depan, Bank Indonesia akan memperkuat manajemen likuiditas dan efektifitas kebijakan moneter melalui penerapan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial dalam ranga pengelolaan aliran masuk modal asing, stabiliasi nilai tukar Rupiah, dan memastikan pengendalian inflasi sesuai sasaran yang ditetapkan yaitu 5% ± 1% pada tahun 2010 dan 2011 serta 4,5% +1% di 2012.

Sumber: Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter
Tanggal 4-11-2010

GUBERNUR BI:Tekanan Inflasi meningkat

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Walaupun menunjukkan peningkatan, tapi laju inflasi tahun 2010, mengalami tekanan cukup tinggi. Kondisi itu dipengaruhi oleh kondisi gangguan cuaca yang menyebabkan produk pertanian mengalami kegagalan.

Saat ini, tingkat inflasi berada pada posisi enam persen. “Sampai akhir tahun bisa tembus 6 persen, tapi bisa kurang sedikit dari angka itu,” kata Gubernur BI, Darmin Nasution, usai pelantikan dan serah terima jabatan pimpinan Bank Indonesia Bandung, Rabu (27/10).

Sebelumnya, Pimpinan BI Bandung yang baru Lucky Fathul Aziz Hadibrata resmi menjadi Pemimpin Bank Indonesia Bandung menggantikan Yang Ahmad Rizal. Acara pelantikan dan serah terima jabatan dihadiri Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution; Wagub Jabar, Dede Yusuf dan sejumlah musipidan serta pimpinan bank yang ada di Bandung.

Menurut Darmin, laju inflasi itu juga tergantung sejumlah faktor yang mempengaruhinya. Apalagi, masih ada waktu dua bulan kedepan sebelum akhir 2010. Dia menyontokan, soal kenaikan barang dan jasa, bahan makanan, transportasi, komunikasi dan jasa keuangan serta lainnya. ‘Inflasinya sampai akhir tahun masih terjadi,” katanya.

Dikatakan Darmin, tingkat inflasi itu berdasarkan data yang dihimpun BPS dari 66 kota di Indonesia. Karenanya, kata dia, tingkat inflasi di Bandung pun akan mempengaruhi tingkat inflasi di Indonesia.

“Dan BI sangat berkepentingan untuk mengetahui tingkat inflasi di daerah agar tingkat perekonomian dapat terjaga. Kita ingin tingkat inflasi tak terlalu tinggi, tapi juga tidak terlalu jeblok,” katanya. Karena itu, Darmin berharap, pemimpin BI Bandung yang baru diharapkan mampu meneruskan dan meningkatkan kerja sama dengan pemda serta stakeholder yang ada di daerah ini.

Sementara menyinggung penguatan nilai rupiah yang kini berada di kisaran Rp 8.900 per dollar Amerika, Gubernur BI ini mengatakan, adalah tugas BI untuk mengendalikannya. Pengendalian itu diperlukan, ucap Darmin, agar nilai tukar rupiah tidak menyimpang dari fundamentalnya.

Pasalnya, kata dia, jika itu terjadi, maka akan mengganggu perekonomian Indonesia. “Karenanya, kita tetap menjaga rupiah tak menyimpang dari nilai fundamentalnya dalam kisaran Rp 8.900 hingga Rp 9.300 per dollar Amerika,” tutur Darmin. Dia mengatakan, penguatan nilai rupiah itu tak terlepas dari masuknya aliran dana asing yang makin besar.

Dalam kesempatan itu juga, Gubernur BI secara resmi me-launching Biro Informasi Kredit (BIK) BI yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh data debitur yang ada di seluruh Indonesia. BIK ini bisa diakses oleh siapa pun baik lembaga keuangan maupun non bank. BIK yang diresmikan di Bandung ini merupakan yang pertama di luar Jakarta.

Sumber:REPUBLIKA ONLINE

INFLASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

INFLASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA Ditulis oleh M. Sadli Sebagai gejala historis maka tingkat inflasi di Indonesia lebih tinggi daripada di negara tetangga ASEAN seperti Thailand dan Malaysia. Mengapa? Dan Apakah ini menguntungkan kehidupan serta pembangunan ekonomi? Pada umumnya tidak. Kinerja ekonomi dan laju pertumbuhan PDB di Thailand dan Malaysia lebih tinggi daripada di Indonesia. Di Asia Tenggara Indonesia lebih mirip Filipina. Inflasi di Filipina juga lebih tinggi (sedikit) daripada di Thailand dan Malaysia, dan laju pertumbuhan ekonomi Filipina juga di bawah Thailand dan Malaysia. Kinerja ekonomi mana lebih baik, di Indonesia atau di Filipina? Ini agak susah dijawab. Mungkin Filipina lebih baik sedikit. Filipina sesudah perang dunia kedua sudah mempunyai pendapatan per kapita yang lebih tinggi daripada kebanyakan negara ASEAN, akan tetapi sesudah itu di lampaui oleh Thailand dan Malaysia. Sekarang pendapatan orang di Filipina mungkin masih lebih tinggi sedikit daripada di Indonesia, akan tetapi perbedaannya tidak banyak. Filipina sering disebut “the sick man of Asia”, dan akar penyakitnya ada di struktur sosialnya. Tetapi struktur sosial di Indonesia lain daripada di Filipina, yang dikuasai oleh sekelompok tuan tanah yang besar, antara lain keluarga Presiden. Mungkin kelebihan di Malaysia dan Thailand (dibandingkan Indonesia) adalah peran unsur penduduk Tionghoanya di perekonomiannya lebih besar. Di Indonesia penduduk etnis Tionghoa juga menguasai ekonomi tetapi tidak punya pengaruh politik. Di Indonesia politik ada di tangan penduduk golongan pribumi yang mayoritas. Mungkin perbedaan ini menyebabkan kualitas politik ekonomi di Indonesia lain daripada di Thailand dan Malaysia. Maka mungkin juga akar inflasi yang tinggi ada di keadaan sosial-politik ini. Golongan pribumi adalah mayoritas akan tetapi yang berpendapatannya lebih rendah, Salah suatu ciri orang miskin adalah punya nafsu mengkonsumsi lebih banyak dibandingkan pendapatan riilnya. Kalau masyarakat mau mengeluarkan uang lebih banyak daripada nilai produksinya maka harga-harga akan naik. Inilah sumber inflasi di Indonesia. Inflasi di Indonesia di zaman Suharto pun lebih tinggi daripada di Malaysia dan Thailand, walaupun tingkat inflasi di zaman Suharto sudah jauh lebih rendah daripada di zaman Bung Karno. Itu akibat perubahan policy dari team ekonomi yang dikendalikan oleh Prof. Widjojo dan Ali Wardhana. Mereka berhasil mengurangi inflasi yang sebelumnya ratusan persen setahun dan merupakan runaway inflation. Senjatanmya adalah balanced budget, anggaran pemerintah yang berimbang. Rumus ini cukup berhasil. Di zaman Orde Baru itu maka belum ada ketentuan bahwa Bank Indonesia mempunyai misi utama menjaga nilai rupiah, alias pengekangan inflasi. Baru setelah Reformasi tahun 1998 ketentuan demikian dituangkan dalam undang-undang yang menjaga independensi Bank Indonesia sebagai bank sentral. Ini banyak membantu untuk mengurangi inflasi. Apakah lalu kebijakan anggaran belanja pemerintah menjadi sumber inflasi? In prinsip, tidak. Karena prinsip anggaran belanja yang berimbang masih dipertahankan. Akan tetapi, dalam praktek ini belum merupakan jaminan. APBN yang meningkat, walaupun tetap berimbang, dampaknya inflator. Prinsip anggaran berimbang tidak boleh dipegang terlalu kaku. Misalnya, akhir tahun 2005 ada kelebihan penerimaan besar karena sebagian subsidi BBM dihapus. Jumlah ini lalu “dipaksakan” menjadi pengeluaran pemerintah atas nama anggaran yang berimbang. Policy demikian ikut meniup inflasi. Sebetulnya anggaran belanja pemerintah harus diperbolehkan mengumpulkan surplus yang dampaknya akan deflator. Akan tetapi, selalu ada tekanan dari masyarakat agar pemerintah mengeluarkan uang lebih banyak untuk pembangunan, atau untuk membantu sektor pendidikan dan kesehatan. Di sinilah pemerintah terjebak “gejala orang miskin” yang selalu mau hidup di atas kemampuan penghasilannya.Idée fix masyarakat adalah kalau pemerintah meningkatkan pengeluaranya untuk pembangunan maka laju pertumbuhan ekonomi akan naik. Ini salah pikir. Yang lebih menentukan tingkat laju pertumbuhan ekonomi adalah total investasi di masyarakat, termasuk dari swasta dalam dan luar negeri. Jumlah ini tidak akan optimal kalau iklim moneternya serba inflator, yang mengganggu stabilitas ekonomi dan menambah resiko. Kemakmuran yang dibawa oleh inflasi adalah semu. Orang merasa lebih kaya oleh karena pegang uang lebih banyak. Akan tetapi nilai uang merosot sehingga akhirnya orang atau masyarakat itu menjadi lebih miskin.

Sumber:EKOKLIP'S

Inflasi dan tingkat perekonomian Indonesia

Inflasi dan perekonomian Indonesia

Inflasi dan perekonomian Indonesia sangat saling berkaitan. Apabila tingkat inflasi tinggi, sudah dipatikan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, dimana akan melambatnya laju pertumbuhan ekonomi.
Daftar isi

* 1 Inflasi dan perekonomian
1.1 Inflasi
1.2 Perekonomian
* 2 Catatan
* 3 Lihat pula

Inflasi
Bulan dan tahun Tingkat inflasi
Juli 2009 2.71 %
Juni 2009 3.65 %
Mei 2009 6.04 %
April 2009 7.31 %
Maret 2009 7.92 %
Februari 2009 8.60 %
Januari 2009 9.17 %
Desember 2008 11.06 %
November 2008 11.68 %
Oktober 2008 11.77 %
September 2008 12.14 %
Agustus 2008 11.85 %
Juli 2008 11.90 %

Data inflasi dari Inflasi CPI - Bank Sentral Republik Indonesia

Inflasi di Indonesia diumpamakan seperti penyakit endemis dan berakar di sejarah. Tingkat inflasi di Malaysia dan Thailand senantiasa lebih rendah. Inflasi di Indonesia tinggi sekali di zaman Presiden Soekarno, karena kebijakan fiskal dan moneter sama sekali tidak prudent (“kalau perlu uang, cetak saja”). Di zaman Soeharto, pemerintah berusaha menekan inflasi - akan tetapi tidak bisa di bawah 10 persen setahun rata-rata, antara lain oleh karena Bank Indonesia masih punya misi ganda, antara lain sebagai agent of development, yang bisa mengucurkan kredit likuiditas tanpa batas. Baru di zaman reformasi, mulai di zaman Presiden Habibie maka fungsi Bank Indonesia mengutamakan penjagaan nilai rupiah. Tetapi karena sejarah dan karena inflationary expectations masyarakat (yang bertolak ke belakang, artinya bercermin kepada sejarah) maka “inflasi inti” masih lebih besar daripada 5 persen setahun.[1]
Bulan dan tahun Pertumbuhan ekonomi
Maret 2006 15.74 %
Juni 2006 15.53 %
September 2006 14.55 %
Desember 2006 6.60 %

Data pertumbuhan ekonomi dari Inflasi CPI - Bank Sentral Republik Indonesia
[sunting] Perekonomian

Tanda-tanda perekonomian mulai mengalami penurunan adalah ditahun 1997 dimana pada masa itulah awal terjadinya krisis. Saat itu pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar pada level 4,7 persen, sangat rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang 7,8 persen. Kondisi keamanan yang belum kondusif akan sangat mempengaruhi iklim investasi di Indonesia. Mungkin hal itulah yang terus diperhatikan oleh pemerintah. Hal ini sangat berhubungan dengan aktivitas kegiatan ekonomi yang berdampak pada penerimaan negara serta pertumbuhan ekonominya. Adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan akan menjanjikan harapan bagi perbaikan kondisi ekonomi dimasa mendatang. Bagi Indonesia, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka harapan meningkatnya pendapatan nasional (GNP), pendapatan persaingan kapita akan semakin meningkat, tingkat inflasi dapat ditekan, suku bunga akan berada pada tingkat wajar dan semakin bergairahnya modal bagi dalam negeri maupun luar negeri.

Namun semua itu bisa terwujud apabila kondisi keamanan dalam negeri benar-benar telah kondusif. Kebijakan pemerintah saat ini didalam pemberantasan terorisme, serta pemberantasan korupsi sangat turut membantu bagi pemulihan perekonomian. Pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu indikator makro ekonomi menggambarkan kinerja perekonomian suatu negara akan menjadi prioritas utama bila ingin menunjukkan kepada pihak lain bahwa aktivitas ekonomi sedang berlangsung dengan baik pada negaranya.

Catatan:
1.Prof. M Sadli, Pertumbuhan ekonomi tidak bisa dipaksakan, Kolom Pakar:2005


sumber: Wikipedia